NOLMETER.com - Kelompok nirlaba Carbon Mapper akan menggunakan instrumen dari satelit milik NASA untuk memetakan situs limbah yang menghasilkan metana dalam perubahan iklim .
Pemetaan situs limbah ini bertujuan mengetahui penyebaran metana untuk menekan laju perubahan iklim.
Metana adalah gas rumah kaca yang kuat. Metana menyumbangkan hingga sepertiga dari pemanasan global.
Baca Juga: Keren! Kemenag Buka Pelatihan Menulis Karya Ilmiah bagi Penyuluh dan Penghulu
Dengan pemetaan yang dibuat Carbon Mapper, akan diketahui lokasi limbah yang mengeluarkan metana dengan kecepatan tinggi.
Informasi tersebut akan berguna untuk pemangku kebijakan dalam bekerja mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dan menekan laju negatif perubahan iklim.
Perlu diketahui bahwa metana dari sektor limbah merupakan 20% dari emisi metana dari limbah yang dihasilkan manusia. Metana 80 kali lebih kuat dari pada karbondioksida.
Baca Juga: Disinggung Soal Agama, Tamara Bleszinki Bilang Soal Cinta Kasih
“Saat ini, hanya ada sedikit informasi yang dapat ditindaklanjuti tentang emisi metana dari sektor limbah global.
Pemahaman komprehensif tentang sumber titik emisi tinggi dari lokasi limbah merupakan langkah penting untuk memitigasinya, ”kata Riley Duren, CEO Carbon Mapper.
“Kemampuan teknologi baru yang membuat emisi ini terlihat – dan karenanya dapat ditindaklanjuti – memiliki potensi untuk memberikan perubahan, meningkatkan pemahaman kolektif kita tentang peluang jangka pendek di sektor yang sering diabaikan ini," lanjut Riley.***
Artikel Terkait
Supernova DEM L 190, Bintang yang Menawan dalam Kematiannya
Adu Warna Lipstik Bunga Citra Lestari dan Bundanya
Tamara Bleszynski Ternyata Pernah Punya Fans Berat yang Berbahaya
Tak Hanya VJ, Daniel Mananta Ternyata Juga Berbakat Jadi Motivator Instagram