NOLMETER.COM - Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjanjikan para petani kopi Cibulao, Desa Tugu Utara, Kabupaten Bogor, untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak mereka yang saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), untuk melanjutkan pendidikan di IPB University. Ini merupakan bentuk pengabdian IPB University untuk masyarakat, terlebih visi IPB University tahun 2022 adalah Enriched and Empowered Society.
“Mulai tahun ini, anak-anak petani kopi Cibulao yang sekarang SMA, yang tertarik melanjutkan pendidikan di IPB University, kita akan berikan beasiswa, gratis dengan jalur khusus,” terang Prof Arif saat berkesempatan panen kopi konservasi di Kampung Cibulao.
Cita rasa kopi asli Bogor di Cibulao ini, pernah dinobatkan sebagai juara pertama kopi robusta terbaik nasional pada Kontes Kopi Spesialti Indonesia tahun 2016. Padahal, diakui para petani, awalnya mereka sebagai perambah hutan, kini bertransformasi menjadi petani kopi.
Baca Juga: Ini Dia, Kopi Robusta Kabupaten Bogor Punya Rasa Unik dan Diakui Dunia
Dr Ernan Rustiadi, Kepala LPPM IPB University mengatakan, pengabdian kepada masyarakat petani kopi Cibulao telah dimulai sejak 2015. Ia menyebut, P4W IPB University secara konsisten membina dan mendampingi petani untuk menghasilkan kopi terbaik.
“Setelah juara, kopi Cibulao langsung melesat, menjadi terkenal dan begitu populer. Tadinya di sini petani hanya menjual cherry, sekarang sudah mampu mengelola jadi green bean, roasted bean, hingga bubuk kopi. Bahkan generasi berikutnya sudah bisa menjadi barista, serta saat ini memiliki dua kafe. Alhamdulillah Kopi Cibulao kini menjadi kopi termahal di Bogor,” sebut Dr Ernan.
Ia mengatakan, hal itu menjadi bukti bahwa pendampingan yang selama ini dilakukan, telah terasa manfaatnya. Upaya IPB University itu tidak sendiri, melainkan dibantu oleh konsorsium puncak, beberapa pemilik cafe, dan dukungan pemerintah daerah terutama Dinas Pertanian Kabupaten Bogor.
Prof Arif Satria menambahkan, pencapaian ini merupakan satu simbol dari proses panjang yang dilakukan P4W selama ini. Menurutnya, dalam mengelola alam, tidak sekedar mengelola flora dan fauna. Namun yang terpenting adalah mengelola sumber daya manusia.
Baca Juga: Kuliner Mudik Lebaran : Kopi Klotok Cisarua , Lodehnya Jadi Obat Rindu Untuk Yang Tidak Mudik
“Keberhasilan kita mendampingi, berdialog, bisa bersama masyarakat itulah poin penting yang luar biasa. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah alam di Indonesia, tanpa kita mengelola orang-orang disekitarnya,” sebut Prof Arif.
Artikel Terkait
Rektor IPB University dan Gubernur Jabar Lepas Kopi Cikajang untuk Ekspor ke 8 Negara
Pemkot Bogor - IPB University, Teken Kerja Sama Masterplan Kawasan Agrowisata Halal
Mau Jadi Ahli Ikan, Di IPB Ada Sekolah Vokasi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Kuliner Mudik Lebaran : Kopi Klotok Cisarua , Lodehnya Jadi Obat Rindu Untuk Yang Tidak Mudik
Ini Dia, Kopi Robusta Kabupaten Bogor Punya Rasa Unik dan Diakui Dunia