Beberapa kali kita membaca, ada mahasiswa yang bunuh diri karena stress. Celakanya mahasiswa ini bukan mahasiswa perguruan tinggi kaleng-kaleng , tetapi mahasiswa yang terbaik di Indonesia.
Jangan heran, karena mahasiswa memang merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah gangguan mental seperti stress. Tidak hanya mengganggu prestasi akademik, masalah ini juga berakibat pada penurunan kondisi fisik dan mental.
Baca Juga: Aplikasi Ini Cocok Untuk Anak Milenial Yang Gagal Paham Rempah Rempah
Kondisi memprihatinkan ini mendorong Dosen Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Irma Melyani Puspitasari, M.T., PhD, dan timnya mengembangkan aplikasi untuk mengukur tingkat stres dan deteksi dini gangguan jiwa. Aplikasi berbasis Android ini bisa digunakan mahasiswa ataupun masyarakat luas untuk mendeteksi tingkat stres secara efektif dan mudah.
Bersama dua dosen lainnya, Rano K. Sinuraya, M.K.M., Apt (Fakultas Farmasi) dan Witriani, M.Psi., Psikolog (Fakultas Psikologi), Irma mengembangkan aplikasi yang diberi nama “De-Stres”. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui platform Google Store di Android.

Irma menjelaskan, aplikasi “De-Stres” berfungsi untuk memonitor tingkat stres seseorang secara berkala. Dengan demikian, pengguna bisa mengetahui apakah dirinya berada pada kondisi stres atau tidak. Ini bertujuan untuk mencegah stres yang berkepanjangan.
Secara teknis, aplikasi ini berisi kuesioner yang dapat diisi oleh pengguna. Ada dua modul kuesioner yang tersedia. Satu modul untuk mengukur tingkat stres, sedangkan satu modul lagi untuk mengukur tingkat depresi.
Artikel Terkait
Kerennya Mesin Panen Jambu Buatan Mahasiswa IPB
Ternyata Ada Biskuit Sapi , Supaya Hasil Susunya Melimpah
Biofarma Produksi Test PCR Tanpa Colok Hidung
Deodorant Penghilang Bau Badan Ini Ternyata Dari Daun Belimbing
Ternyata Kulit Durian Bisa Jadi Pot Tanaman Ramah Lingkungan
Aplikasi Ini Cocok Untuk Anak Milenial Yang Gagal Paham Rempah Rempah