NOLMETER.COM - Dilansir dari Tirto.com, Sebelum didirikannya FIFA sebagai organisasi induk sepak bola dunia, Inggris memang telah lebih dulu membetuk Football Association atau disingkat FA. FA adalah organisasi sepak bola yang membuat aturan-aturan dalam permainan sepak bola. Selain Inggris, Scotlandial, Wales dan Irlandia juga membentuk organisasi serupa. Nama itu masing-masing adalah SFA untuk Skotlandia, FAW untuk Wales dan Irlandia menyandang nama IFA.
Seiring berkembangnya dunia sepak bola, FIFA pun dibentuk pada 1905 oleh tujuh negara. Inggris dan ketiga negara di atas tidak turut dalam pembentukan organisasi tertinggi sepak bola dunia itu. Kendati demikian, Inggris sempat bergabung denga FIFA.
Namun, bergabungnya Inggris hanya membawa perselisihan dengan negara-negara lain dalam tubuh FIFA. Di tahun pertama bergabung, Inggris lagsung mendesak FIFA untuk mendepak Jerman dan Austria-Hongaria yang menjadi musuhnya dalam pereng dunia. Karena permintaannya tak dipenhi, Inggris memutuskan keluar dari FIFA.
Baca Juga: Mengenal FIFA melalui Sejarah, Fungsi dan Tugasnya
Kembali bergabung pada 1924, Inggris kembali bersitegang dengan FIFA. Permasalahannya terletak pada pembayaran para pemain amatir. Setelahnya, meski diundang dalam perhelatan Piala Dunia pada 1930, 1934 dan 1938, Inggris menolak berpartisipasi denga alasan krisis biaya perang. Namun, kecogkakan lah menurut Sporting Heritage yang menyebabkan Inggris enggan berpartisipasi.
Sikap sombong itu masih dipertahankan oleh Inggris hingga Piala Dunia 1934 berakhir. Setelahnya terdapat undangan pertandingan persahabatan melawan Italia. Pada perlagaan di Highbury itu Inggris memang menang 3-2 dan secara sepihak melabelinya dengan ‘pertandingan final Piala Dunia yang sesungghuhny.’
Kesombongan tersebut hanya membuat sepak bola Inggris tidak berkembang, apalagi sejak peraturan dari FA diterima dunia. Inggris kembali bergabung dengan FIFA pada 1948 da hanya sekali menjadi juara dunia, yaitu pada saat menjadi tuan rumah Piala Dunia pada 1966. Selebihnya kompetisi global hanya membuat The Three Lions ini tampak menyedihkan.
Penilaian orang-orang terhadap situasi sepak bola di Inggris ini bermacam-macam. George Mikes dalam How to be an Alien (1946) menilai jika orang Inggris gemar bersikap absurd. Mereka suka mengomentari cuaca dan bersikap sinis terhadap orang pintar. “Mereka juga aneh terkait budaya antre. Mereka suka sekali antre. Meski tida ada orang lain, mereka akan memulai antrean,” ujarnya.
Orang Inggris juga terkenal suka mengagung-agungkan sejarah. Mereka mengklaim diri sebagai ‘bapak sepakbola modern. Menurut David Winner dalam Those Feet: A Sensual History of English Football (2005) Simon Kuper pernah menjelaskan “Saya besar di Belanda pada 1980-a tapi hampir taka da orang Belanda yang membicarakan kehebatan Timnas negara itu pada gelaran Piala Dunia 1974. Namun di Inggris, orang-orang tak berhenti bicara mengani timnas mereka pada 1966, seolah-olah itu baru saja terjadi.”
Baca Juga: Sejarah Permaian Sepakbola, Awalnya sebagai Ritual Agama: Tim yang Kalah Dikurbankan pada Dewa!
Artikel Terkait
Pertama Kali Digelar di Timur Tengah, Berikut Sederet Fakta Menarik Seputar Piala Dunia 2022 di Qatar
Gareth Southgate Optimis akan Penampilan Inggris di Qatar
Menang Atas Argentina pada Piala Dunia 2022 Qatar, Arab Saudi Umumkan Hari Libur Nasional Sehari
Manchester United Pecat Cristiano Ronaldo Setelah Wawancara Kontroversi