Setelah Dicibir Warganet, Kini Dua Siswa yang Viral Jago Berdansa di Bogor dapat Beasiswa dari Erick Thohir

NOLMETER.COM - Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini menemui dua siswa yang viral jago berdansa di Bogor bernama Devina Anindita dan Keysha Aditia Putra Winardi.

Pertemuan Erick Thohir dengan Devina dan Aditia dikarenakan dirinya ingin memberikan apresiasi kepada dua siswa yang viral jago berdansa tersebut saat berada di Kota Semarang pada Sabtu 21 Januari 2023.

Saat itu, dua siswa yang viral jago berdansa tersebut sedang menunjukkan keahliannya melakukan dansa di depan Erick Thohir dan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita).

Baca Juga: Kecewa! Keluarga Yosua Kecewa Terhadap Tuntutan JPU Untuk Richard Eliezer

Menteri BUMN tersebut terlihat cukup puas dan takjub dengan penampilan berdansa kedua siswa tersebut bahkan memberikannya sebuah apresiasi kepada Devina dan Aditia.

Hal ini dilihat melalui unggahan instagram pribadi miliknya @erickthohir, dimana dirinya mengunggah video pertemuannya dengan Devina dan Aditia sambil memberikan beasiswa kepada keduanya.

"Kalau kita kasih beasiswa buat mereka setuju gak?" tanya Erick pada penonton yang berada di Kota Lama.

Kemudian penonton tersebut langsung menjawab dengan mengatakan setuju jika kedua siswa berbakat tersebut diberikan beasiswa.

Selain itu, Erick juga menuliskan caption berupa apresiasi kepada Devina dan Aditia pada halaman instagram pribadinya.

"Tak sekedar viral, @ksyyaditia_ dan @devinaanindita_ betul-betul bertalenta. Mereka berhak dan layak mendapat apresiasi," tulisnya.

"Anak muda berprestasi patut kita dukung sepenuh hati. Insya Allah beasiswa ini bisa bermanfaat yaaa," tambahnya lagi.

Baca Juga: Tragis! Bayi 54 Hari Meninggal Setelah Diberi Jamu, Simak Penyebabnya?

Selain itu, Menteri BUMN tersebut juga memberikan semangatnya untuk kedua siswa tersebut.

"Semangat terus berkaya," tulisnya lagi.

Sebagai tambahan informasi, dua siswa yang Viral jago berdansa tersebut sebelumnya mendapatkan kritik negatif dari netizen dan dianggap sebagai perusak generasi.