Darurat Sampah, Warga Dihimbau untuk Membuat Biopori di Rumah Masing-Masing, Simak Cara Membuatnya!

- Sabtu, 26 Agustus 2023 | 07:50 WIB
Darurat Sampah, Belajar membuat Biopori (tiktok @salsabilanurrela)
Darurat Sampah, Belajar membuat Biopori (tiktok @salsabilanurrela)

NOLMETER.COM - Sampai saat ini sampah menjadi masalah yang belum ada solusi final.

Sampah di produksi setiap hari oleh setiap orang, baik sampah plastik atau anorganik maupun sampah basah atau sampah organik.

Hal ini seharusnya menjadi kekhawatiran untuk jangka panjang karena dampak dari sampah berpengaruh terhadap lingkungan.

Baca Juga: Kupas Tuntas Kelebihan, Kekurangan dan Jenis Kulit Yang Cocok Menggunakan Chemical Sunscreen!

Wacana pengolahan sampah basah mulai dibahas di lingkungan Kementerian Agama Kota Yogyakarta, dengan melakukan gerakan setiap pondok pesantren membuat biopori.

Pembuatan biopori menjadi langkah awal untuk pengurangan sampah organik. Sampah organik berasal dari bahan alami seperti sayuran, buah-buahan, dan lain-lain.

Sedangkan sampah anorganik berasal dari bahan non alami seperti plastik, kertas, kaca, keramik, detergen dan lain-lain.

Di kota besar, karena terlalu banyak sampah yang membludak, masyarakat tidak lagi sungkan dan malu untuk membuang sampah sembarangan seperti di sungai.

Sehingga saat musim hujan tiba, debit air naik aliran sungai tersumbat oleh sampah dan mengakibatkan banjir.

Tidak hanya berujung banjir, sampah yang menumpuk dan membusuk juga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu lingkungan sekitar.

Tidak sekedar menimbulkan bau tidak sedap saja, juga dapat menjadi sumber penyakit dan mencemari lingkungan. Penyebab bau tidak sedap dari sampah adalah tercampurnya sampah organik dan anorganik.

Pemerintah perlu mencermati dan lebih peduli terhadap masalah sampah yang diproduksi oleh masyarakat setiap hari. Pemerintah perlu mengadakan sosialisasi atau edukasi pada masyarakat terkait pemilahan dan pengolahan sampah.

Dalam pemilahan sampah antara sampah organik dan anorganik dapat membantu mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan sampah terpusat.

Selain itu, dapat mengurangi pencemaran udara akibat bau yang ditimbulkan dari sampah yang tercampur.

Halaman:

Editor: aw

Sumber: Tim Go Green PP Fauzul Muslimin

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X