“Busyet... inikah profil mahasewa? Pantesan cuma pinter nyinyir, corong oposan, fakir pikir.” Ujar akun Twitter @**ns*aja.
Diketahui BEM UI mengkritik tentang Presiden yang memihak salah satu calon presiden, di dalam parpol tertentu.
Hal ini terbukti dengan tidak mengundang NasDem dalam rapat ketua Partai Politik di istana negara.
Padahal, jelas bukan hanya NasDem yang Parpol yang tidak diundang.
Pengundangan Partai Politik tersebut juga tidak termasuk pelanggaran undang-undang, dalam hal ini istana juga tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Jika BEM UI menganggap istana digunakan sebagai arena pribadi, mengapa pada saat Susilo Bambang Yudhoyono atau presiden sebelum Jokowi menjabat.
BEM UI tidak memberikan aspirasinya bahwa istana tidak boleh digunakan sebagai tempat berlangsungnya pernikahan anak presiden.
Yang sudah jelas-jelas menggunakan fasilitas negara untuk pribadi.
Benarkah BEM UI memikirkan rakyat dan mendengar aspirasi rakyat, hanya mereka yang tau dan masyarakat yang merasakan.
“Bocil2 gagal paham antara mengayomi & mendukung
Mengayomi itu presiden mberi ruang yg sama pd siapapun calon u berproses. jkw lakukan itu. Tdk ada aturan yg di keluarkan u jegal pihak lain
Beda dg mendukung,itu subyektif & sah2 sj diberikan pd yg siap melanjtkan programnya” menurut akun f*xt***7.***
Artikel Terkait
Urunan Perbaiki Jalan Rusak, Warga Errabu Pertanyakan Tanggung Jawab Pemdes
Selepas Pertemuannya Dengan Ketum PDIP, Gibran Mengaku Tegak Lurus Sesuai Amanat Megawati
Pesinetron Adinda Azani Ungkap Alasannya Menyembunyikan Wajah Sang Anak : Takut Terkena Penyakit...
Kapolrestabes Semarang Rilis Kronologi Penghilangan Nyawa Anak Gubernur Papua Pegunungan