Drama Internal KPK : Dari Ketua KPK Yang Melanggar Kode Etik Hingga Bersikap Otoriter, Kok Bisa ?

NOLMETER.COM - Luar biasa sekali KPK sekarang di tahun ini, sudah mengungkapkan kasus - kasus seperti Rafael Alun hingga pejabat Bupati Kapuas beberapa waktu lalu. namun siapa sangka, Ketua KPK malah melanggar yang berhubungan dengan kode etik. 

Sejatinya kode etik diatur sebagaimana menjaga citra dan marwah lembaga tersebut lebih terintegritas dan terkesan tidak ada intervensi dari siapapun karena memang seharusnya seorang Ketua KPK memiliki ideologi yang bagus agar tidak melanggar hal - hal yang tidak demikian. 

Namun, sepertinya tidak sesuai harapannya, Ketua KPK saat ini, Firli Bahuri baru - baru saja dicopot jabatannya sebagai Penanggung Jawabnya KPK karena melanggar kode etik.

 Baca Juga: Menko Muhadjir Beri Aturan Naik Kereta Dan Pesawat Tak Wajib Vaksin Covid-19

Bahkan pelanggaran kode etik tersebut menurut laman Instagram @catchmeid sering dilakukan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri selama dirinya menjabat sebagai Ketua KPK. 

Atas perbuatannya dalam pelanggaran kode etik tersebut, Firli Bahuri dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK selain terdapat unjuk rasa dari aktivis yang mendesak untuk mencopot jabatannya tersebut. 

Sebelumnya, terdapat sebuah drama dimana Ketua KPK, Firli Bahuri mencopot jabatan Direktur Penyelidikan, Brigjen Endar Priantoro hingga menjadi pertanyaan yang mencurigakan bagi warga Indonesia atas putusannya tersebut.

Baca Juga: Waspada! Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Minta Warga Booster Kedua

Dan saat diidentifikasi oleh Dewan Pengawas KPK, tindakan blunder yang dilakukan oleh Firli Bahuri sebagai Ketua KPK terlalu Otoriter dan tidak berdasar dalam mencopot jabatannya tersebut. 

Bukan hanya itu, terdapat tidakan Firli Bahuri yang terkesan buang - buang anggara KPK terkait SMS blast yang sejatinya memberikan pesan antikorupsi kepada orang - orang. 

"Manusia yang sempurna bukanlah manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang selalu belajar dari kesalahan" rencana isi pesan tersebut. namun, sayangnya tidak ada pesan eksklusif antikorupsi yang termuat hingga anggaran 850 juta terasa sia - sia.

Baca Juga: Presiden Uruguay, Presiden Termiskin di Dunia, Gaji nya Cuma 7 Juta/Bulan! Kok Bisa?

Selain itu, selama menduduki jabatannya menjadi Ketua KPK, dirinya pernah menggunakan fasilitas negara berupa helikopter tahun 2020 mewah untuk perjalanan pribadinya ke Palembang-Baturaja.