NOLMETER.COM - Tak ada habis - habisnya badai yang menimpa Kemenkeu. dimulai dari permasalahan mantan anggota Kemenkeu, Rafael Alun atas tindakan gratifikasi hingga isu transaksi janggal, menjadi perhatian publik terutama Komisi III DPR RI.
Bagaimana tidak, transaksi janggal 349 triliun di Kemenkeu tersebut menimbulkan polemik hingga drama dalam rapat yang digelar oleh Komisi III DPR RI bersama pihak terkait seperti Mahfud MD dan Sri Mulyani Rabu, 29 Maret 2023 lalu.
Adapun polemik yang terjadi dari indikasi adanya pejabat - pejabat yang menjadi oknum tertentu dalam isu transaksi janggal 349 triliun di ranah Kemenkeu hingga Komisi III DPR RI mempermasalahkan sumber datanya.
Baca Juga: Menko Muhadjir Beri Aturan Naik Kereta Dan Pesawat Tak Wajib Vaksin Covid-19
Disebutkan, bahwa Mahfud MD dan Sri Mulyan menemukan transaksi janggal tersebut dari Pusat Pelaporan Dan Analisa Transaksi (PPATK) sebanyak 300 surat yang bila dijumlahkan terdapat totalan transaksi 349 triliun.
Akan tetapi penyajian data yang dikeluarkan Mahfud MD dan Sri Mulyani berbeda. dari sisi Mahfud MD mengeluarkan hasil transaksi janggal yang diperiksanya sebesar 35 triliun.
Pun untuk disisi Sri Mulyani menyajikan data yang dihimpunnya berasal dari PPATK yaitu terdapat 3,3 triliun dan dia memfilter data tersebut karena indikasi ada beberapa anggotanya di Kemenkeu yang melakukan transaksi tersebut.
Baca Juga: Waspada! Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Minta Warga Booster Kedua
Parahnya, transaksi yang janggal atau tidak jelas penggunaan aliran dana tersebut terjadi sejak 2009 dan bahkan melucuti citra Kemenkeu karena temuan yang ada dari data yang dimiliki oleh Sri Mulyani.
Untuk itu, dari hasil transaksi janggal 349 triliun tersebut, masih belum bisa dipastikan apakah hal tersebut terindikasi pencucian uang, korupsi, atau bahkan anggaran pengeluaran yang tidak terdata dengan baik.
Pada akhirnya, yang menjadi main fokus bagi Mahfud MD dan Sri Mulyani adalah mengungkapkan bagaimana hasil transaksi janggal tersebut kevalidannya terhadap oknum terkait.
Baca Juga: Street Food India: Visual nya Enak, Tapi Kok Jorok? Ternyata ini Penyebabnya
Walau belum detail terhadap yang terlibat pada transaksi janggal tersebut, beberapa terdapat sudah menjalani proses melalui penyajian data dari PPATK tersebut.
Artikel Terkait
Street Food India: Visual nya Enak, Tapi Kok Jorok? Ternyata ini Penyebabnya
Presiden Uruguay, Presiden Termiskin di Dunia, Gaji nya Cuma 7 Juta/Bulan! Kok Bisa?
Waspada! Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk ke Indonesia, Kemenkes Minta Warga Booster Kedua
Menko Muhadjir Beri Aturan Naik Kereta Dan Pesawat Tak Wajib Vaksin Covid-19