NOLMETER.com - Pada tanggal 21 hingga 23 November 2022 diadakan Bimbingan Teknis UMKM Bikopra di Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru.
Dalam acara tersebut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bertemu dan mengadakan bimbingan teknis Bikopra bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Indonesia.
Bikopra merupakan singkatan dari Bangun Industri UMKM Sejahtera. Bikopra adalah gagasan untuk mengembangkan wirausaha dengan memanfaatkan potensi limbah kelapa sawit menjadi bernilai ekonomis.
Baca Juga: DPR RI Tekankan Pemerintah Sosialisasikan Dana Peremajaan Sawit dengan Jemput Bola
Gubernur Riau Syamsuar menjelaskan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau mengembangkan dukungan agar kelapa sawit menjadi komoditi andalan penghasil devisa.
Tantangan yang dihadapi adalah tentang black campaign atau kampanye negatif yang bukan hanya dari luar Indonesia, bahkan juga datang dari dalam negeri Indonesia, karena adanya pemahamanan atau persepsi yang kurang baik terhadap komoditas kelapa sawit.
“Nah, bagaimana kita bisa membangun persepsi negatif ini menjadi positif dengan mempromosikan kebaikan-kebaikan kelapa sawit,” kata Helmi Muhansyah, Kepala Divisi UKMK.
Baca Juga: Petani Sawit Mandiri Kalah Saing dengan Plasma Perusahaan Soal Dapat Dana Peremajaan Pemerintah
Ketua Umum Aspekpir Setiyono mengatakan cara melawan black campaigne adalah dengan mengelola limbah sawit agar lebih berguna. Contohnya dengan berintegrasi dengan peternak sapi untuk pakan ternak. ***
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Pidato: Hilirisasi Hingga Tercapai 7 Triliun Dolar US pada Tahun Indonesia Emas 2045
Komisi XI DPR RI Harapkan Pemerintah Ubah Aturan PSR Demi Jaminan Pasokan Sawit
Petani Sawit Mandiri Kalah Saing dengan Plasma Perusahaan Soal Dapat Dana Peremajaan Pemerintah
DPR RI Tekankan Pemerintah Sosialisasikan Dana Peremajaan Sawit dengan Jemput Bola