Screening Kesehatan bagi Jemaah Risti Menjelang Armuzna

Andri B.Soleh
- Selasa, 21 Juni 2022 | 11:00 WIB
Skrining untuk jemaah haji (Kemenkes)
Skrining untuk jemaah haji (Kemenkes)
 
NOLMETER.COM - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana, MARS mengatakan, akan dilakukan screening ulang bagi Jemaah Haji, khususnya jemaah haji risiko tinggi (risti). Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan jemaah haji dua minggu menjelang Armuzna.
 
Proses screening awal bagi jemaah dilakukan di kloter maupun sektor. Terkecuali bagi jemaah dengan risti, dilakukan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah
 
''Hal ini untuk memastikan kesiapan kondisi kesehatan jamaah,'' kata dr Budi.
 
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. Muhammad Imran menuturkan proses screening awal dilakukan di tingkat kloter oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter. Jika kondisi jemaah risti perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis, jemaah dikumpulkan di sektor, kemudian dilakukan penjemputan oleh KKHI Makkah.
 
 
Setiap satu kloter didampingi oleh satu TKH kloter. Ketika sampai, jemaah dibantu TKH mengisi form rawat jalan. Pasien antri tunggu dipanggil, kemudian dilakukan pengecekan tensi terlebih dahulu, setelah itu konsul dengan dokter spesialis. Selesai konsultasi, jemaah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya, serta edukasi kesehatan.
 
Selama menunggu giliran, jemaah diputarkan video pendek edukasi kesehatan haji.
 
''Jadi TKH melakukan screening di kloter. Dari hasil screening, mereka mereka yang perlu di konsulan ke dokter spesialis, dibawa ke sini. Kita jemput untuk diperiksa spesialis di sini,'' jelas dr. Imran.
 
Lanjut dr. Imran, pemeriksaan jemaah risti jelang armuzna akan dilaksanakan setiap hari sampai menjelang fase armuzna, sehingga nantinya akan terpilah dan terindentifikasi jemaah yang mampu melaksanakan armuzna dan yang harus disafari-wukufkan atau dibadal-hajikan.
 
dr. Budi menuturkan jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dia akan mengikuti prosesi Armuzna seperti biasa. Sementara jemaah yang sakit atau memiliki penyakit berat akan disafari-wukufkan atau dibadal-hajikan.
 
''Sementara jamaah yang risti ringan akan dilakukan pendekatan dan pengawalan ketat petugas kesehatan,'' katanya.
 
Budi mengatakan, Armuzna merupakan puncak ibadah haji, di mana pada fase Armuzna dipenuhi dengan ritual ibadah yang memerlukan kondisi kesehatan yang baik. Untuk menjaga kondisi jamaah, diminta kepada semua petugas agar melakukan screening ulang dan medical check up bagi seluruh jamaah.
 
''Untuk cek kesehatan yang sederhana bisa dilakukan di tiap kloter, untuk jamaah yang sakit dan risti agar lakukan medical checkup di KKHI,'' katannya.
 
 
Layanan pemeriksaan bagi jemaah risti di KKHI Makkah sudah memasuki hari ke tiga. Sampai minggu (19/6), sebanyak 90 jemaah risti mendapatkan pelayanan konsultasi dengan dokter spesialis. Dari sejumlah tersebut, sebanyak tujuh jemaah mendapatkan penanganan yang lebih lanjut di KKHI Makkah atau menjalani rawat inap.
 
Sebanyak Tujuh poli spesialis yang memberikan pelayanan bagi Jemaah Haji risti sampai hari ini, yaitu Poli Penyakit dalam, Poli Paru, Poli Jantung, Poli Psikiatri, Poli Kulit, Poli Saraf, dan Poli Bedah.
 
 

Editor: Andri B.Soleh

Sumber: kemenkes

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Caleg Nasdem Komitmen Dukung Pemilu Damai 2024

Senin, 2 Oktober 2023 | 10:17 WIB

Festival Kue Manco 2023 di Madiun Raih Rekor Muri

Selasa, 5 September 2023 | 07:00 WIB

Road to Kilau Raya 2023 Kembali Guncang Madiun

Minggu, 3 September 2023 | 15:41 WIB

Program Perkuliahan Jalur RPL, Simak Penjelasannya!

Selasa, 29 Agustus 2023 | 09:50 WIB
X