Presiden Joko Widodo dan Menlu Malaysia Ternyata Bicarakan Ini di Istana Merdeka

- Selasa, 19 Oktober 2021 | 06:10 WIB
Presiden Jokowi - Menlu Malaysia Bertemu
Presiden Jokowi - Menlu Malaysia Bertemu

NOLMETER.COMPresiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah bertemu di Istana Merdeka Jakarta pada Senin, 18 Oktober 2021.

Dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo dan Menlu Malaysia membicarakan sejumlah hal terkait hubungan bilateral kedua negara. Selama ini menurut Presiden sebagai negara yang berdekatan, hubungan Indonesia dan Malaysia penting terus ditingkatkan. 

Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral kita namun juga untuk perdamaian dan kesejahteraan Kawasan,” ucap Presiden.

Baca Juga: Akui Kabur Tak Mau Karantina, Rachel Vennya Siap Terima Sanksi Dan Konsekuensi

 

Dalam pertemuan, Presiden juga menyampaikan kedua negara perlu mulai mempersiapkan perjalanan yang aman termasuk untuk para pelaku bisnis, tentunya dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan dan kondisi covid.

Presiden Jokowi mengharapkan dalam kunjungan PM Malaysia yang rencananya akan dilakukan bulan depan, kedua pihak dapat menyepakati pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement), saling pengakuan sertifikat vaksin, dan saling mengenali sistem yang dipakai kedua negara. 

Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan kembali pentingnya isu pelindungan WNI di Malaysia dan akan terus memberikan perhatian terhadap isu tersebut. Presiden mengharapkan kerja sama untuk perlindungan ini semakin diperkuat.

Baca Juga: Ini Alasan Bus Transjakarta Koridor 1A Diperluas Rutenya Hingga Pantai Maju

Kunjungan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yakoob ke Indonesia, menurut rencana akan dilakukan pada bulan November 2021 mendatang.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir mendampingi Presiden, Jokowi menyambut baik rencana kedatangan PM Sabri. Kunjungan menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara dan akan digunakan tidak saja membahas hubungan bilateral namun juga isu-isu kawasan dan global.***

Editor: Syaifuddin Sayuti

Sumber: BPMI Setpres

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X