Saksi Ahli Ijazah Palsu, Rocky Gerung : Hoax itu Menguji Apakah Public Opinion Berlangsung Secara Setara

NOLMETER.COM - Masih kelanjutan kesaksian si pemilik akal sehat Rocky Gerung ini di sidang Ijazah Palsu Jokowi.

Tampaknya, Rocky Gerung ingin mengugat tafsir dari Hoax secara tuntas sehingga dia menyebut Hoax di Indonesia menjadi kata yang aneh.

"Indonesia hoax itu disalahkan pada si pembuat hoax padahal hoax dimaksudkan untuk menguji apakah public opinion berlangsung secara setara," jelas Rocky Gerung.

Padahal, menurutnya, itu dimaksudkan untuk menguji kan banyak juga dosen yang meluluskan mahasiswanya tanpa diuji.

Baca Juga: Warga Garut Memasang Spanduk Protes Bertuliskan 'Moal Dipilih Deui' yang Ditujukan Kepada Ridwan Kamil

Lebih lanjut, kata Rocky Gerung, kita lihat apa efeknya pada hoax yang berlangsung selama kira-kira dua Pemilu ini.

"Yang kedua istilah Hatespech juga jadi masalah, Kalau saya muji-muji Jokowi bukan hate spech, kalau saya muji-muji Eggy Sudjana, juga bukan hate spech, jadi hatespech terkait dengan peristiwa di masa lalu,"

"Dimana seseorang pernah mengucapkan satu istilah kemudian jadi kerusuhan politik di masa lalu,"

"Kalau saya bilang Anda adalah negro Oh itu karena negro dulu adalah Budha Maka jangan ucapkan negro ucapkan aja blackpink,"

"Kalau negro itu ada penindasan negro artinya merendahkan,"

Contoh lain juga disampaikan Rocky Gerung, misalnya, kalau disebut perempuan gak bisa berpikir di Amerika itu bukan hits di Eropa,"

"Itu perempuan suka menipu tuh di Amerika itu nggak ada soal di Eropa itu jadi kenapa karena di Eropa ada satu peristiwa di tahun 1230-an,"

Baca Juga: Diduga Hamili Mantan Kekasih, Terungkap Alasan Alshad Ahmad Putus dari Nissa Asyifa

"Ketika semua perempuan itu diuber-uber oleh Gereja Katolik karena dianggap sedang bersekutu dengan setan lalu mereka dibunuh dianggap perempuan yang tinggal di rumah Kendati dia lagi bikin pekerjaan rumah, pekerjaan tangan untuk dijual dianggap itu dia sedang bersekutu dengan setan,"