NOLMETER.COM - Masih heboh soal Skandal 300 triliun di jajaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI).
Hal yang bermula dari kasus anak Rafael Alun, Mario Dandy, muncullah skandal besar 300 triliun di Kemenkeu RI.
Atas reaksi tersebut, eks penyidik KPK Novel Baswedan dalam podcast bersama Rocky Gerung dan Bambang Widjiyanto, mengungkap Skandal 300 triliun ini.
"Kalau dikatakan oleh Kepala PPATK bahwa itu bukan Korupsi atau pencucian uang ya benar memang bukan," kata Novel Baswedan dalam YouTube Channel @Novel Baswedan 18 Maret 2023.
Tapi menurut Novel, ada kemungkinan besar terjadi korupsi dan pencucian uang.
"Mendengar kehebohan mengenai pernyataan dari Pak Mahfud MD soal adanya aliran dana transaksi yang katanya disampaikan adalah di kalangan pegawai Kementerian Keuangan,"
"Dan nilainya fantastis 300 triliun dan beberapa hari lalu kita juga mendengar dalam konferensi pers yang disampaikan oleh Kepala PPATK tentang masalah itu dan kemudian disampaikan bahwa itu bukan Korupsi atau pencucian uang," jelas eks Penyidik KPK ini.
Lebih lanjut, sosok yang pernah mendapat siraman air keras di mukanya ini menjelaskan pengalamannya di KPK.
"Saya punya banyak pengalaman untuk meneliti data-data dari BPATK baik sifatnya laporan hasil analisis maupun laporan hasil pemeriksaan laporan hasil analisis,"
"Biasanya masih awalan lah data baru-baru transaksi belum ada pemeriksaan lebih mendetail memang kalau LHA atau laporan hasil analisis kalau dikatakan oleh Kepala PPATK bahwa itu bukan Korupsi atau pencucian uang ya bener memang bukan tapi kalau didalami kemungkinan besar atau kemungkinan besar sekali bahkan itu ada korupsinya dan ada pencucian uangnya kalau," katanya lagi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Channel YouTube yang Dapat Mengubah Hidup Kamu Menjadi Lebih Baik
"Saya khawatir kemudian ketika dipersepsikan seolah-olah ini sudah nggak ada masalah terus tidak ada pendalaman lagi oleh penegak hukum atau bidang-bidang terkait untuk yang punya tanggung jawab,"
"Jadi ketika dikatakan bahwa itu adalah transaksi terkait dengan kejahatan Predikat Crime yang berhubungan dengan perpajakan atau Bea Cukai yang ditangani oleh Dirjen BEA Cukai atau Dirjen pajak dalam konteks penyidikan tentunya atau penegakan hukumnya paham saya ketika itu kaitannya dengan transaksi yang mencurigakan itu hampir selalu ada kaitan sama internal atau oknum di internal di pejabatnya yang itu namanya korupsi," pungkasnya.
Artikel Terkait
Skandal Binomo : Setelah Indra Kenz Ditangkap, Siapa Selanjutnya?
Sinopsis Film The Sentinel , Skandal Michael Douglas Jadi Tersangka Pembunuh Presiden
Skandal Aborsi Reda, Kim Seon Ho Comeback Syuting Film Tyrant Awal Januari Tahun 2023
Ditemukannya Transaksi Janggal 300 Triliun di Kemenkeu, Ini 5 Pernyataan Mahfud MD