Nolmeter.com - Kristen Ortodoks ternyata memiliki beberapa kemiripan dengan Islam dalam beberapa hal. Salah satunya adalah tata cara berdoa dengan mengangkat kedua tangan dengan posisi telapak tangan menghadap langit.
Dilansir dari kanal Youtube Kumparan dan berbagai sumber, Kristen Ortodoks sendiri berbeda dengan Kristen Katholik. Komunitas Kristen Ortodoks sendiri ini sudah lama eksis di Indonesia.
Baca Juga: Kontroversi Menjadi Yahudi di Indonesia, Tuai Pro Kontra?
Menurut Romo Boris Setiawan, Gereja Kristen Ortodoks sendiri mulai masuk ke Indonesia pada 1988 yang dibawa oleh misionaris yang belajar ke Korea Selatan.
"Pada 1988 itu si pemuda yang telah menjadi romo, kembali ke Indonesia dan menyebarkan ajaran ini di Solo. Jadi, Gereja pertama ya berada di Solo," ujar Romo Boris.
"Seiring berjalannya waktu, lalu berkembang ke Jakarta dan pulau-pulau lain di Indonesia," lanjut Romo Boris.
Hingga saat ini terdapat 15 Gereja dengan jumlah umat mencapai 3000 jemaat Kristen Ortodoks di Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Ajaran Dharma Hindu Mangir: Ajaran yang Tak Mengelompokkan Manusia
Jumlah itu kecil dibanding Kristen Protestan dan Katholik. Minoritasnya jumlah jemaat tersebut terkadang menimbulkan persangkaan buruk bagi umat agama mayoritas karena dianggap masih asing atau tidak umum.
Di daerah-daerah kerap ada berita simpang siur menganai Kristenisasi yang dilakukan oleh beberapa kelompok warga.
Kelompok tersebut beribadah dengan cara berlutut sebagaimana gerakan salat dalam Islam atau berdoa dengan mengangkat kedua tangan.
Baca Juga: Mengenal Sunda Wiwitan: Ternyata Menganut Sistem Kepercayaan Monoteisme
Padahal hal demikian bukanlah upaya Kristenisasi, melainkan memang tata cara beribadah umat Kriten Ortodoks demikian.
Penampilan para perempuan Kristen Ortodoks pun banyak menimbulkan kesalahpahaman karena mereka mengenakan penutup kepala sebagaimana perempuan Islam.
Artikel Terkait
Warga Badui Mendapat Vaksinasi Covid, Kata Menkes Semua Masyarakat Mendapat Hak Sama
Berkenalan dengan Suku Badui: Lebih Suka Disebut Orang Kanekes
Berkenalan dengan Suku Badui: Badui Luar dan Badui Dalam
Berkenalan dengan Suku Badui: Kepercayaan dan Tradisi