NOLMETER.com - Sekelompok peneliti dari San Fransisco menemukan bahwa penyakit Malaria telah ditemukan menjangkiti burung-burung Alaska.
Diperkirakan penyakit tersebut akan terus menyebar ke utara, dipengaruhi oleh Perubahan Iklim global.
Hasil studi para peneliti dari San Fransisco State University tersebut berjudul "First Evidence and Predictions of Plasmodium Transmission in Alaskan Bird Populations", dan dimuat di jurnal Plos One.
Baca Juga: Provinsi Lampung Telah Memulai Rencana Pemulihan Iklim Melalui Kampung Proklim 2023
Penyebaran tersebut dapat menjadi kemusnahan burung-burung kawasan kutub yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit Malaria.
Temuan ini dapat menjadi sarana untuk memahami dampak Perubahan Iklim pada Malaria yang menyerang manusia.
Dengan memanfaatkan satelit dan data-data lain, para peneliti dapat memprediksi perubahan lingkungan akibat pemanasan global dan dampaknya bagi parasit Malaria.
“Saat ini, tak ada Malaria burung yang hadir di atas lintang 64 derajat, tetapi di masa depan, dengan pemanasan global, ini tentu akan berubah,” kata Ravinder Sehgal, salah seorang peneliti, dikutip dari National Geographic.
Baca Juga: Perubahan Iklim Pengaruhi Produktifitas Perkebunan Kopi Hingga 50 Persen
“Penyebaran ke utara sangatlah membahayakan, karena banyak spesies yang hidup di kawasan kutub utara yang tidak pernah terkena dan sangat rentan terhadap penyakit itu,” tambahnya.***
Artikel Terkait
Resep Natal Istimewa: Dadar Gulung Nangka
Resep Natal Istimewa: Kue Pie Buah
Indonesia Targetkan Pengurangan Gas Emisi Rumah Kaca Hingga 31,89 Persen di 2030
Pemangku Kebijakan Harus Perhatikan, Gas Rumah Kaca Bisa Bertahan Ribuan Tahun