NOLMETER.Com - "Om Swastiastu, saya Utik Suprapti, terlahir di desa Mangir. Leluhur saya turun temurun berasal dari desa Mangir. Dari kecil saya dibesarkan oleh keluarga yang melestarikan ajaran Dharma,"
Bagitu perkenalan dari Utik Suprapti atau Mangku Utik, narasumber dalam tayangan Youtube Media Hindu. Tema yang dibahas pada episode kali itu adalah mengenai sosoknya dan ajaran Dharma Hindu Mangir.
Baca Juga: Hidangan Natal Istimewa Arsik Ikan
Mangir sendiri adalah sebuah desa di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di desa itulah Mangku Utik mendirikan pesanggrahan tempat ia dan penganut ajaran Dharma melaksakan ibadah persembahyangan.
Menurut Mangku Utik, usia Desa Mangir ini sangatlah tua yang bahkan sudah ada sebelum Majapahit ada.
"Desa Mangir ini ternyata desa yang paling tua, bukan hanya di seluruh Yogyakarta. Di desa ini sudah ada peradaban sebelum Majapahit," tuturnya.
Ketika ditanya apa sebenarnya inti ajaran Dharma Hindu Mangir, Mangku Utik menjelaskan bahwa kepercayaan ini mengajarkan kebaikan untuk semua makhluk.
"Di sini tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan jenis kelami, gender, warna kulit, status sosial, orientasi seksual, dan agama. Semuanya diterima di sini," terang Utik.
Baca Juga: Hidangan Natal Istimewa Arsik Ikan
Artikel Terkait
Mengenal Niksen, Seni Tak Melakukan Apapun A la Orang Belanda
Berkenalan dengan Suku Badui: Lebih Suka Disebut Orang Kanekes
Berkenalan dengan Suku Badui: Badui Luar dan Badui Dalam
Berkenalan dengan Suku Badui: Kepercayaan dan Tradisi
Mengenal Sunda Wiwitan: Ternyata Menganut Sistem Kepercayaan Monoteisme