NOLMETER.Com - Sunda Wiwitan merupakan salah satu kekayaan akan keberagamaan di Indonesia.
Sunda Wiwitan adalah sistem kepercayaan yang dianut oleh leluhur masyarakat Sunda. Kepercayaan ini telah tersebar sejak ratusan lalu dan masih lestari hingga kini.
Kepercayaan Sunda Wiwitan dianut oleh beberapa masyaratak di wilayah Kanekes, Lebak, Banten; Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Cisolok, Sukabumi; Kampung Naga; Cirebon; dan Cigugur, Kuningan.
Baca Juga: V BTS Bakal Syuting Spin-Off Baru Youn’s Kitchen Bersama Park Seo Joon dan Choi Woo Shik
Sistem kepercayaan Sunda Wiwitan ini mengajarkan penganutnya untuk menghormati alam. Para penganut ajaran ini selalu mengungkapka rasa syukur akan hasil panen melalui tradisi-tradisi.
Penganut Sunda Wiwitan juga mengakui entitas tertinggi yang mengatur alam semesta. Entitas tersebut adalah Sang Hyang Kersa (Yang Mahakuasa) atau Nu Ngersakeun (Yang Menghendaki).
Selain itu, penanut juga biasa menyebutnya Batara Tunggal (Tuhan yang Mahaesa), Batara Jagat (Penguasa Alam), dan Batara Seda Niskala (Yang Gaib). Jadi, Sunda Wiwitan menganut monoteisme.
Baca Juga: Nataru 2022/2023: Tiga Jalur Utama Pulau Jawa Telah Siap
Menurut kepercayaan setempat Sang Hyang Kersa bersemayam di Buana Nyungcung sebagai tempat agung bagi penciptanya.
Buana Nyuncung adalah salah satu dari ketiga alam yang dipercayai oleh penganut Sunda Wiwitan menaungi umat manusia.
Dua alam lain adalah Buana Panca atau alam tengah, tempat manusia, hewan dan lainnya berada dan Buana Larang, yaitu alam neraka yang tempatnya ada di bawah.
Artikel Terkait
Siapa Tak Kenal Greta Thunberg? Yuk, Belajar Tentang Perubahan Iklim!
Berkenalan dengan Suku Badui: Lebih Suka Disebut Orang Kanekes
Berkenalan dengan Suku Badui: Badui Luar dan Badui Dalam
Berkenalan dengan Suku Badui: Kepercayaan dan Tradisi
Perubahan Iklim: Tidak Hanya Greta, The Climate Book Juga Ditulis oleh Kepala WHO dan Ekonom Dunia