Heboh! Pendeta Hindu Berencana Serang Mekkah dan Rebut Ka'bah, Ternyata Ini Alasannya

NOLMETER.COM – Jagat maya dihebohkan dengan cuplikan video seorang Pendeta Hindu asal India, Yati Narsinghanand, yang menyuarakan soal perebutan Ka'bah.

Sebelumnya otoritas India sempat menangkap Pendeta Hindu tersebut lantaran Yati Narsinghanand kerap berpidato yang mengandung kebencian kepada pengikutnya.

Sang Pendeta Hindu, Yati Narsinghanand memang terkenal sebagai sosok pemuka agama yang kontroversial karena sering menyuarakan kebencian terhadap agama Islam.

Pada video yang beredar di internet, bersama dengan para Pendeta Hindu lainnya, Yati Narsinghanand serta pemimpin nasionalis Hindu India, menghasut pengikutnya untuk membunuh umat muslim.

Baca Juga: Mau Dipertahankan? Jangan Pelit! Hati-Hati ini Akibatnya!

“Ini saatnya bersatu melawan Islam dan Jihad Islami untuk mengerahkan seluruh dunia.” kata Yati Narsinghanand dalam pidatonya.

Pendeta Hindu itu pun menyuarakan untuk melakukan serangan terhadap Mekkah, dan mengklaim bahwa sungai Mahadev (dewa umat Hindu) mengalir dalam bentuk air Zamzam.

“Kita harus menyerbu Mekkah (Ka'bah). Disitu juga sungai Mahadev mengalir dalam air yang disebut Zamzam.” ujar Yati yang disusul tepuk tangan pengikutnya.

Selain menghasut guna menyerang kota Mekkah, Pendeta Hindu kontroversial ini juga menyebut Ka'bah adalah titik dimana kanker dapat menyebar.

Berdasarkan bukti arkeolog dan sejarah Hinduisme mengatakan terdapat bukti bangsa Hindu melakukan pembangunan Ka'bah.

Dari pernyataan Pendeta Hindu sekilas, membeberkan sejarah agama Hindu yang mengklaim bahwa Ka'bah dulunya adalah kuil Hindu dan Muhammad telah menjiplak ajaran agama mereka.

Ini menjadi alasan Yati Narsinghanand, si Pendeta Hindu mengajak para pengikutnya untuk melakukan serangan terhadap Islam dan merebut Ka'bah.

Baca Juga: Terseret Dalam Kasus Robot Trading, Haji Faisal Bantah Keras Terima Hasil dari Wahyu Kenzo!

Menurutnya, umat Hindu dibekali dengan catatan sejarah dalam Ka'bah lalu disimpan di Istanbul, serta menyebut jika Hindu adalah agama tertua dari agama-agama lainnya.

Padahal, apabila meninjau dari seni bagunan Ka’bah, jika Pendeta Hindu menyebut Ka'bah adalah kuil mereka, sedangkan nilai seni dan corak berbau Hindu tidak terdapat dalam Ka'bah.