NOLMETER.COM - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Sukadamai 2 yang berlokasi di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dihentikan selama 10 hari. Hal ini menyusul adanya temuan 24 kasus positif Covid-19 pada pelajar dan guru di sekolah tersebut. Walau tanpa gejala, pendidik dan murid yang positif ini kemudian diminta melakukan isolasi mandiri.
“Kami sesuai dengan aturan, meminta agar PTM dihentikan selama 10 hari dan sudah dilakukan tracing kontak erat semua, saat ini berproses untuk kemudian dilakukan swab PCR,” kata Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor, Bima Arya di GOR Pajajaran, Sabtu (20/11).
Bima Arya menuturkan sejak awal PTM Terbatas, mereka melakukan screening secara rutin sebulan sekali. Di bulan pertama ditemukan 5 kasus positif Covid-19, kemudian pada Rabu (17/11) lalu dilakukan screening 50 sampel swab PCR (29 siswa dan 21 pendidik) di SDN Sukadamai 2 oleh Puskesmas Mekarwangi dan diperiksa PCR di Labkesda. Hasilnya, ditemukan ada 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: CDC menetapkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan COVID-19 rendah atau Level 1
“14 siswa dan 10 guru, semuanya tanpa gejala dan diisolasi mandiri. Saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk, karena ini berbeda, mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga, mudah-mudahan ini indikasi herd immunity, jadi virusnya semakin melemah tapi tidak ada gejala,” jelasnya.
Bima Arya tetap meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan observasi selama 10 hari ke depan, termasuk tracing kontak erat. Bima Arya juga menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) berkoordinasi dengan pihak sekolah memantau jika ada yang bergejala.
“Minggu depan dari pusat (Kemenkes) akan melakukan screening di atas 1.000 orang,” sebutnya.
Atas penemuan kasus tersebut, pihaknya tetap siaga dan waspada. Untuk rumah sakit lapangan siap diaktivasi, kemudian tempat isolasi di Pusdiklatwas BPKP Ciawi juga siap dioperasikan dan semuanya sudah siaga.
Baca Juga: Kabupaten Bogor Optimis Level PPKM Akan Turun Ke Level 2
Dia mengaku langsung berkoordinasi dengan Kapolresta Bogor Kota dan sepakat akan kembali mengeluarkan kebijakan pengetatan mobilitas di awal bulan Desember nanti. Hal ini sesuai dengan himbauan Presiden, Joko Widodo agar menjelang akhir tahun harus waspada karena adanya mobilitas warga yang meningkat menjelang liburan natal dan tahun baru.
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro meminta agar 24 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk tidak keluar rumah selama masa isolasi mandiri.
“Pastikan mereka tidak kemana-mana, RT dan RW setempat diminta untuk memonitor,” katanya di Balai Kota Bogor.***
Artikel Terkait
Warung Seribu Cinta Hadir Rayakan Maulid Nabi Bersama Anak-Anak Disabilitas Kota Bogor
Bima Arya: Bus Trans Pakuan Siap Mengaspal Gantikan Angkutan Kota Di Kota Bogor
Babak Baru Transportasi Di Kota Bogor, 10 Bus Trans Pakuan Layani Rute Ciparigi - Stasiun Bogor
Bima Arya: Angka Pengangguran di Kota Bogor Naik 12,6 Persen
Rayakan Hari Ayah 9 Pesepeda Bagikan Sarapan Pagi Untuk Pejuang Keluarga Di Kota Bogor
RSUD Kota Bogor Dapat Bantuan Alat MRI 3 Tesla Untuk Deteksi 4 Penyakit Mematikan