Nol Meter - Naik busway di masa PPKM darurat kini lebih nyaman. Selain karena kuota penumpang yang dibatasi selama pandemi, penumpang juga makin tersaring. Jelas ini bukan kabar burung atau hoax.
Saya membuktikan sendiri saat mencoba naik busway dari kawasan Cibubur ke arah Samsat Jakarta Timur di kawasan Kebon Nanas. Sejak di Cibubur, antrian lebih tertib dan tidak sebanyak hari biasa.
Selidik punya selidik ternyata ada penyebabnya. Banyak penumpang yang balik kanan begitu mengetahui ada persyaratan sudah divaksin sebelum naik bus Transjakarta. Salah seorang warga yang ditemui di halte Cibubur mengaku baru mengetahui syarat vaksin tersebut.
"Saya memang belum sempat vaksin hingga hari ini. Kemarin ceritanya mau pilih jenis vaksin tertentu, eh malah belum dapat jatah vaksinnya," jelas Windi, warga Cileungsi.
Windi tidak sendiri, ada beberapa warga yang belum divaksin terpaksa pulang atau mencari jenis angkutan umum lainnya agar tetap bisa bepergian.
Baca Juga: Bisnis Jahe Merah, Penyelamat di Era Pandemi Covid 19
Padahal kebijakan ini bukan baru diterapkan oleh pengelola bus Transjakarta. Kebijakan ini sudah ada sejak pertengahan bulan Agustus 2021. Namun lantaran PPKM Darurat level 4 warga jarang bepergian dan cenderung abai pada aturan baru tersebut.
Untuk bepergian menggunakan busway di masa PPKM sebenarnya mudah. Jika naik busway di halte maka petugas di halte akan menanyakan bukti sertifikat vaksin. Calon penumpang bisa menunjukkan sertifikat yang ada di pedulilindungi.com atau menyiapkan print out sertifikat vaksin yang sudah dilaminating ke petugas.
Sementara bagi mereka yang naik bus Transjakarta menggunakan halte tidak permanen seperti di kawasan Cibubur, sertifikat vaksin akan ditanya oleh awak bus saat hendak naik ke kendaraan.