Menjadi Sorotan Publik di Indonesia, Begini Awal Mula Bima dan Lampung Viral

NOLMETER.COM - Selayaknya menjadi putra daerah yang baik dengan mengharumkan nama daerahnya dengan berbagai cara, khususnya untuk Indonesia, sepertinya Bima punya cara tersendiri untuk memajukan wilayahnya, Lampung, menjadi lebih baik.

Akhir - akhir ini, Bima menjadi sorotan publik di Indonesia dari sabang sampai merauke berkat unggahan video Tiktok di akun pribadinya @awbimaxreborn yang mempresentasikan kenapa lampung tidak maju -maju.

Mengungkapkan rasa kekecewaannya tersebut melalui unggahan video presentasinya di Tiktok, Bima tidak menyangka bakalan mendapat reaksi yang luar biasa bagi para netizen Indonesia, khususnya pejabat pemerintah Lampung.

Seperti tak tidur dengan unggahan video Bima yang menjadi sorotan publik, sang pengacara dari tim kerja Gubernur Lampung, Ghinda Ansori melaporkan unggahan videonya tersebut karena terdapat kalimat yang tidak layak.

Baca Juga: 6 Hidangan Hari Raya Idul Fitri di Berbagai Negara, Lezat dan Favorit!

Bak seperti pemula saja, Ghinda Ansori menyoroti kalimat "Dajjal" yang dilontarkan oleh Bima tanpa memperdulikan poin - poin yang disampaikan oleh Bima sendiri.

Perlu diketahui, bahwa berdasarkan unggahan video Bima di akun Tiktoknya @awbimaxreborn menyebutkan bahwa dalam isi video tersebut adalah rasa bentuk kekecewaannya terhadap tanah kelahirannya, Lampung.

Dia menjelaskan dalam video tersebut bahwa kenapa hingga saat ini, Lampung tidak ada perkembangannya sampai detik ini. mulai dari Infrastruktur terbatas, sistem pendidikan yang lemah, tata kelola yang lemah, dan ketergantungan pada sektor pertanian.

Dalam videonya juga menjelaskan selain daripada poin - poin yang telah disebutkan sebelumnya, hingga saat ini kondisi jalanan masih saja berlubang mulai dari 1 km bagus, 1 km kemudian lubang, 1 km lagi rusak parah.

Baca Juga: Sedang Haid? Amalan ini Bisa Dikerjakan Wanita Haid Saat Hari Raya Idul Fitri

Bahkan kegiatan suap, menitipkan anak di lembaga akademik, hingga kegiatan korupsi masih bebas melintang di ranah pemerintahan Lampung, begitulah ungkapan kekecewaan Bima.

Berharap mendapat rangkulan atau dukungan dari orang lain, terutama sesama warga Lampung, putra daerah, justru Ghinda Ansori melaporkan Bima ke Polda Lampung.

Menyoroti kalimat "dajjal" yang diucapkan Bima, membuat Gindha Ansori selaku Pengacara yakin dapat memberikan efek jera terhadap Bima karena dianggap terlalu kasar dan tidak sopan dalam mengutarakan pendapat.

Hal inilah pula yang membuat diri Gindha Ansori bak seperti katak dalam tempurung, seolah tidak memahami sebuah makna ungkapan sarkasme yang sejatinya melekat di generasi milenial saat ini.