NOLMETER.COM – Sungguh naas yang diterima oleh seorang anak berusia 8 tahun harus tewasnnya ditangan pelakunya di Bangka Barat adalah berinisial AC (17).
AC baru saja ditangkap setelah dilakukannya penyelidikan kasus tewasnya seorang anak berusia 8 tahun di Bangka Barat dalam kurun Waktu 5 hari.
Lebih detailnya, kejadian tewasnya seorang anak berusia 8 tahun ini berada di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 8 Maret 2023.
Baca Juga: Gas LPG vs Biogas, Pilih yang Mana? Simak Ulasanya!
Hafiza, seorang anak berusia 8 tahun itu meninggal dalam keadaan terikat dan bagian organ dalamnya hilang lalu mayatnya ditemukan di perkebunan sawit.
Dari kejadian tersebut, tim gabungan yang terdiri dari Bareskrim Polri, Jatanras Polda Kepulauan Bangka Belitung dan Satreskrim Polres Bangka Barat.
Dan pihaknya pun melakukan olah TKP dan proses pencarian pelaku hingga akhirnya menemukan AC, warga Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka barat.
Bareskrim Polri, Jatanras Polda Kepulauan Bangka Belitung dan Satreskrim Polres Bangka Barat menangkap pelaku pada hari Selasa, 14 Maret 2023 jam 23.00 WIB dikediamannya.
Adapun usia AC terbilang sangat muda, yakni 17 tahun lebih, masih di bawah umur atau pelajar saat dirinya di tangkap oleh tim gabungan.
“Untuk informasi antara pelaku dan korban rumah tidak berjauhan mereka di pemukiman perkebunan yang ada di Bangka Barat” jelas tim gabungan.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa saat ini belum ada motif jelas dari kasus pembunuhan yang menimpa seorang anak berusia 8 tahun bernama Hafiza.
Pada saat anaknya menghilang di tanggal 8 Maret 2023, terdapat pesan WhatsApp dari Nomor tidak dikenal meminta uang tebusan sebesar 100 juta rupiah.
Diiringi pesan tersebut, juga disertakan foto anaknya yang bernama Hafiza dengan kondisi tubuhnya terikat di semak – semak.
Edi selaku ayahnya korban menerima pesan yang dikirim oleh nomor tidak dikenal tersebut yang meminta tebusan sekian disertai kondisi anaknya yang tengah diikat di semak belukar.
"Saat itu, kondisi anak kami sudah terikat kaki dan tangan, sama seperti saat ditemukan. Hanya saja saat ditemukan, berada di air. Sedangkan saat minta tembusan, anak kami di semak-semak," kata Edi.
Artikel Terkait
Yuk Kepoin !! Biaya Sewa GBK Untuk Konser Blackpink dan Pendapatan Penjualan Tiket Blackpink
Tingkatkan Pemanasan Global Secara Besar - Besaran, NASA: Intensitas Bencana Alam
Remaja Ini Membacok Siswa SMK Di Bogor Tanpa Alasan
Gas LPG vs Biogas, Pilih yang Mana? Simak Ulasanya!