Anak Mengalami Stuttering atau Gagap, Apa Sebabnya?

NOLMETER.COM - Gagap pada anak, yang juga dikenal sebagai stuttering adalah kondisi di mana anak mengalami kesulitan dalam berbicara yang dapat termanifestasi dalam bentuk repetisi suara, kata-kata, atau frasa, terhenti dalam berbicara, atau suara yang terlalu panjang.

Perlu diketahui tingkatan gagap atau stuttering ada 3, yakni : Normal, Rendah ke Menengah, dan Berat.

Dalam sebuah kasus, seorang anak mengalami gagap tidak dapat menyampaikan apa yang diinginkan, sehingga anak mengalami stres, nangis sampai dengan teriak-teriak.

Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi Ballon d’Or 2023 : Messi Hadir Tanpa Sosok Ronaldo

Ibu yang sedang bersama anak tersebut mengajari anaknya untuk mengatur nafas secara perlahan.

Cara ini mampu membantu meminimalisir kegagapan anak, namun tidak membuat gagapnya berhenti.

Kemudian ibu tersebut melakukan screening tumbuh kembang selama 60 menit terhadap si anak. Selama 60 menit tersebut anak mengalami gagap berkali-kali, dan setelah konsultasi dengan dokter, anak ini mengalami gagap tingkat rendah ke menengah.

Baca Juga: Viral Video Seorang Pembeli di Swalayan Probolinggo Ngamuk ke Siswi yang Magang Sampai Ditegur Wakapolres

Faktor yang menyebabkan anak ini mengalami gagap berkali-kali selama screening adalah karena terlalu bersemangat saat berada di ruangan yang baru dengan suasana bagus, lucu dan luas, semua mainan di ruangan tersebut baru bagi si anak.

Kesalahan yang dilakukan dan menyebabkan anak menjadi gagap yakni :

1. Berbicara terlalu cepat dan tanpa jeda

Baca Juga: Cara Membuat Coklat Truffle Simpel dan Anti Gagal

Organ tubuh pada anak, seperti mulut, lidah, otak anak masih berkembang. Sehingga sebaiknya, orangtua membedakan cara bicara terhadap anak. Komunikasi dengan anak sebaiknya disampaikan perlahan dan jelas, karena jika terlalu cepat membuat anak harus menerima informasi dengan cepat sedangkan kemampuan otaknya belum sampai pada tahap itu.

Kesalahan ini termasuk fatal, karena saat orangtua berbicara terlalu cepat anak juga ingin menyesuaikan cara bicaranya terhadap orangtua. Karena anak belum mampu, akhirnya anak menjadi gagap.