Video Viral : Demam Masaka Kids Africana di Media Sosial, Cara Mengumpulkan Donasi Yang Menghibur

- Minggu, 7 Agustus 2022 | 11:00 WIB
Masaka kids Africana
Masaka kids Africana

 

NOLMETER.COM -  Anak-anak Afrika sedang membius warganet dengan aksi seni jalanannya di media sosial. Video tari anak-anak Afrika ini kini mendunia.

Warganet tanah air belakangan sedang demam aksi para bocah Afrika yang diunggah akun @masakakidsafricana.

Dalam unggahan akun instagram itu bocah-bocah Afrika berusia mulai dari 2 tahun terlihat menari dengan riang gembira.

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jakarta Akan Hujan Di Siang Hari

Mereka menari secara natural dengan koreografi memikat. Tak ada rasa grogi atau takut di wajah anak-anak tersebut.

Mereka menari dari hati, sehingga tiap gerakan terlihat indah dan memikat mata penonton. Di tanah air, karena terpesona pada tarian anak-anak ini tak sedikit warganet yang kemudian mengcover tarian tersebut dan mengunggah di media sosial.

Namun, siapa sangka dibalik aksi tarian anak-anak Afrika ini sebenarnya terselip fakta-fakta mengharukan.

Anak-anak yang tampil menari di video ini adalah anak Uganda yang sebagian adalah anak yatim dan juga yatim piatu. 

Baca Juga: PHRI BikeTour, Kenalkan Ikon Bogor dan Percepat Pertumbuhan Ekonomi

Mereka menjadi yatim atau yatim piatu karena orang tua mereka meninggal dalam perang, epidemi AIDS hingga kelaparan.

Organisasi non pemerintah, Masaka Kids Africana kemudian menampung anak-anak ini dan mengajak mereka untuk menari sambil mengumpulkan donasi bagi kelangsungan hidup anak-anak ini di masa depan.   

“Kami menari untuk tertawa, kami menari untuk menangis, kami menari untuk kegilaan, kami menari untuk ketakutan, kami menari untuk harapan, kami menari untuk teriakan, kami adalah penari, kami menciptakan mimpi,” begitu kata LSM ini di situs resmi mereka. 

Baca Juga: Keren, 10 Siswa Madrasah Lolos Pertukaran Pelajar Ke Eropa Amerika

Menurut catatan LSM ini ada lebih dari 2,4 juta anak yatim di Uganda. Jumlah ini diklaim sebagai jumlah anak yatim terbanyak daripada di tempat lain di dunia.

Halaman:

Editor: Syaifuddin Sayuti

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X