Bandara Banyuwangi Karya Arsitek Andra Matin Raih Aga Khan Award 2022

NOLMETER.COM - Bandara Internasional Banyuwangi, Blimbingsari Jawa Timur karya arsitek Andra Matin meraih penghargaan bergengsi di bidang arsitektur dunia, Aga Khan for Architechture Award 2022.

Mengutip akun Instagram @agakhanawardforarchitecture pemenang penghargaan Aga Khan for Architechture Award 2022 ini diumumkan di Genewa, Swiss, 23 September 2022.

Enam pemenang penghargaan dari 5 negara ini berbagi hadiah penghargaan sebesar US $1 juta, yang merupakan salah satu yang terbesar dalam bidang arsitektur. Para pemenang ini menunjukkan janji untuk komunitas, inovasi, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Baca Juga: Bertanding Lawan Curacao, Timnas Sudah Berlatih Sejak Senin

Keenam peraih penghargaan ini dipilih dari 463 nominasi yang kemudian mengerucut menjadi 20 project terbaik. Dan akhirnya ditetapkan 6 pemenang.

Masing-masing pemenang adalah ruang sungai perkotaan, Jhenaidah (Bangladesh), ruang komunitas Pengungsi Rohingya, Cox's Bazar (Bangladesh), Bandar Udara Banyuwangi, Blimbingsari, Jawa Timur (Indonesia), Museum Seni Kontemporer dan Pusat Kebudayaan Argo, Teheran (Iran), renovasi Guest House Niemeyer, Tripoli (Lebanon), Sekolah Menengah Kamanar, Thionck Essyl (Senegal).

Menurut catatan juri, Bandara Banyuwangi yang merupakan karya arsitek Andra Matin ini menyerap keIndonesiaan yang ada di skeitar bandara, seperti lautan sawah yang menyatu dengan bangunan bandara.

Baca Juga: Sinopsis Film Chaos Walking , Ketika Tom Holland Menemukan Perempuan Di Planet Berisi Pria

Bangunan Bandara Banyuwangi ini memperluas bahasa lanskap menjadi acara terkonsentrasi yang menggabungkan arsitektur, fungsionalitas, dan pengaturan dalam disposisi yang mulus namun dapat dilihat.

Modern dan efisien dalam semua aspek, namun sebagai gantinya, Bandara Internasional Banyuwangi dapat menjadi game-changer dalam arsitektur bandara, terutama mengingat pemerintah Indonesia akan membangun sekitar 300 bandara dalam waktu dekat.

Penghargaan Aga Khan untuk Arsitektur didirikan pada tahun 1977 oleh Yang Mulia Aga Khan, Imam turun-temurun ke-49 dari Muslim Ismaili, untuk mengidentifikasi dan mendorong konsep bangunan yang berhasil memenuhi kebutuhan dan aspirasi komunitas di mana umat Islam memiliki kehadiran yang signifikan.

Baca Juga: Kenapa Bisa, Bima Arya Berkaca-kaca Saat Nonton 'Miracle In Cell No 7'

Proses seleksi Award menekankan arsitektur yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat, tetapi juga merangsang dan merespon aspirasi budaya mereka.

Tahun ini menandai ulang tahun ke-45 AKAA. Dalam pertemuan pada Februari 2022, Juri Master independen memilih 20 proyek dari 463 proyek yang dinominasikan untuk Siklus Penghargaan ke-15 (2020-2022). Selanjutnya, setelah tinjauan di tempat dari daftar pendek oleh tim ahli, juri memberikan enam proyek di antaranya sebagai pemenang. ***