Sholat Tarawih, Tata Cara Dan Keutamaannya Saat Ramadan

Andri B.Soleh
- Sabtu, 2 April 2022 | 19:00 WIB
Saat malam Ramadan, berbondong bondong umat muslim melakuakn Tarawih (Pixabay/ Mario Vogelsteller)
Saat malam Ramadan, berbondong bondong umat muslim melakuakn Tarawih (Pixabay/ Mario Vogelsteller)

NOLMETER.COM - Mulai malam ini,  hampir seluruh umat umat Muslim akan memasuki bulan Ramadhan. Seperti biasanya, salah satu anjuran bagi orang Muslim pada bulan suci ini adalah shalat tarawih. Dan tahun ini pertamakalinya Sholat Tarawih bebas dilaksanakan di Mesjid setelah dua tahun pandemi. 

Shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan yang dilakukan pada bulan yang sangat mulia dan penuh keberkahan, yaitu bulan suci Ramadhan. Shalat Tarawih menjadi salah satu amaliah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw selama hidupnya dan diteruskan oleh para sahabat dan umat Islam setelah kepergiannya.

Mayoritas ulama sepakat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah. Dasarnya adalah hadits Nabi berikut:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Baca Juga: Menteri Agama: 1 Ramadan Jatuh Pada Hari Minggu, 3 April 2022

Dikutip dari Web resmi NU, https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-tarawih-hukum-keutamaan-dan-teknisnya-GjR3v. Shalat  Tarawih didefinisikan Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani adalah  shalat sunnah yang khusus dilakukan pada malam-malam Ramadhan. Dinamakan Tarawih karena orang yang melakukannya beristirahat sejenak di antara dua kali salam atau istirahat setiap empat rakaat. (Ibnu Hajar al-‘Asqalani, Fathul Bâri Syaru Shahîhil Bukhâri, [Bairut, Dârul Ma’rifah, 1998], juz IV, halaman 250).

Shalat Tarawih memiliki waktu secara khusus, yaitu dilakukan secara berjamaah pada malam hari Ramadhan setelah melaksanakan shalat Isya’ dan sebelum melakukan shalat Witir. Menurut pendapat yang lebih sahih sebagaimana dikutip Syekh Wahbah Zuhaili, hukum berjamaah shalat Tarawih adalah sunnah kifâyah. Artinya, jika semua jamaah masjid meningglkan jamaah Tarawih maka semuanya mendapatkan dosa, namun jika ada yang melakukannya maka gugur dosa-dosa yang lain. (Syekh Wahbah Zuhaili, al-Fiqhul Islâmi wa Adillatuh, [Bairut-Damaskus, Dârul Fikr, 2010], juz II, halaman 1059).

Niat dan Teknis

Niat dan Teknisnya Shalat Tarawih sebenarnya tidak punya perbedaan mencolok dengan shalat pada umumnya. Perbedaannya hanya terletak pada lafal niat yang akan diucapkan.

Berikut niat shalat tarawih bagi makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’âlâ.”

Setelah niat, dilanjut dengan rukuk-rukun setelahnya, yaitu takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca ta’awudz, surat Al-Fatihah, mambaca surat-surat pendek, ruku’, i’tidal, berdiri untuk melakukan sujud, sujud, tahiyat, membaca dua kalimat sahadat, membaca shalawat Ibrahimi, dan diakhiri salam.

Halaman:

Editor: Andri B.Soleh

Sumber: NUonline

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Law Of Attraction Sesat? Apakah benar?

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:35 WIB

10 Kebiasaan ini Membuat Kamu Lebih Produktif!

Sabtu, 20 Mei 2023 | 15:50 WIB

Setelah Hujan Terbitlah Pelangi, Kok Bisa?

Sabtu, 20 Mei 2023 | 13:05 WIB
X