NOLMETER.COM - Di zaman sekarang terutama di kalangan Gen Z, istilah “healing” telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Healing dalam konteks ini mengacu pada upaya individu untuk menyembuhkan diri mereka sendiri secara fisik, emosional, dan spiritual.
Banyak orang tertarik untuk melakukan healing setiap ada masalah, mereka tertarik pada pemulihan diri dan pengembangan pribadi.
Baca Juga: Ekspetasi Orang Tua Tinggi Terhadap Anak? Simak Akibatnya
Walaupun healing berkaitan dengan penyembuhan, banyak suara-suara yang mengkritik tren healing ini karena healing bisa menjadi toxic dalam situasi tertentu.
Pertama-tama, kita akan membahas pentingnya healing terlebih dahulu.
1. Pemulihan fisik dan mental
Setiap orang pasti pernah dan akan mengalami tantangan, masalah, dan peristiwa traumatis dalam hidup mereka.
Baca Juga: Jangan Diremehkan! Ini Pola Pikir yang Membuat Depresi
Melalui proses healing, seseorang dapat mencari cara untuk menyembuhkan luka, mengatasi stres, kecemasan, atau depresi.
Healing melibatkan pengembangan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri, meningkatkan keterampilan pengelolaan emosi dan mengadopsi praktik-praktik yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteteraan secara keseluruhan.
Dalam hal fisik, misalnnya patah tulang, proses healing melibatkan perawatan medis yang tepat dan pemulihan fisik yang komprehensif, mencakup rehabilitasi fisik dan penggunaan obat-obatan yang diresepkan.
Lalu, dalam hal mental, seperti stres, healing dapat berupa terapi, teknik relaksasi, meditasi, ataupun olahraga.
2. Keseimbangan dan harmoni
Artikel Terkait
Ngaku! Siapa yang Punya Sexual Fetish? Simak Penjelasannya
Awas! Ini Tanda-tanda Eating Disorder yang Jarang Diketahui
Jangan Diremehkan! Ini Pola Pikir yang Membuat Depresi
Ekspetasi Orang Tua Tinggi Terhadap Anak? Simak Akibatnya