NOLMETER.COM - Seseorang mungkin pernah merasakan pemakaian sosial media dan ponselnya sudah berlebihan.
Atau mungkin pernah mengalami the social media paradox, dimana seseorang punya banyak ‘teman’ di sosial media tapi masih merasa sendirian.
Kali ini Maudy Ayunda akan membedah buku Digital Minimalist karya Cal Newport, yang akan membahas penggunaan sosial media dan teknologi hanya saat mensupport nilai-nilai hidup saja.
Baca Juga: Masih Pakai Pembalut Sekali Pakai? Hati-Hati ini Dampaknya! SEREM BANGET!
1. Digital Detox sebagai solusi awal
Teknologi, gadget, dan aplikasi ternyata adalah produk yang secara sengaja dibuat untuk memakan waktu dan perhatian seseorang.
Jadi, bayangkan saja sudah berapa banyak waktu yang hilang untuk melakukan hal-hal yang tidak berarti.
Itu sebabnya kita bisa mengambil cuti dari semua aplikasi yang menurutmu kurang penting. Biasanya minggu pertama akan terasa sulit karena terbiasa ditemani oleh sosial media dan sebagainya.
Tapi ingat bahwa kita sedang melakukan detox. Ketika ada dorongan untuk main ponsel, kita bisa isi waktu dengan aktivitas berkualitas seperti membaca buku, olahraga, mengobrol dengan orang tua atau aktivitas lain pilihan kamu.
Saat sudah kembali menggunakan ponsel sepenuhnya dan hendak membuka suatu aplikasi, tetap hati-hati dan pertanyakan pada diri sendiri apakah ini cara yang terbaik untuk menghabiskan waktu.
Baca Juga: Pembalut Wanita: Sejarahnya Bikin Kaget, Komposisinya Bikin Was-Was
2. Jangan jatuh cinta dengan “Like”
Manusia memang ditakdirkan untuk bersosialisasi, tapi jangan samakan penggunaan media sosial dengan sosialisasi sungguhan.
Artikel Terkait
Tak Perlu Keluar Rumah untuk Healing, Kamu Bisa Liburan Virtual di Akun Media Sosial Ini
KPAI Tarik Video Kekerasan RIS Terhadap Anak yang Viral dari Media Sosial
Stop Lakukan Itu! 5 Hal Haram di Media Sosial Menurut Majelis Ulama Indonesia
Rezky Adhitya Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Video Syur yang Mirip Dengan Dirinya di Media Sosial